Friday, 18 November 2016

PERBEDAAN ABRASIVE WATER JET MACHINING DENGAN ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING

BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang
           Proses pemotongan logam atau yang lebih dikenal dengan proses pemesinan merupakan salah satu proses yang sangat erat kaitannya dengan proses produksi. Hal ini dikarenakan pembuatan komponen dari logam menggunakan mesin perkakas (machine tools) sampai saat ini masih tetap merupakan proses yang paling banyak digunakan (60% sampai dengan 80%) dibandingkan dengan jenis proses lain, seperti proses pengelasan, pembentukan, pengecoran, dan metalurgi serbuk. Mesin perkakas merupakan induk dari mesin-mesin lain. Mesin perkakas tersebut akan digunakan untuk membuat komponen mesin perkakas itu sendiri ataupun yang baru. Di mana mesin perkakas yang dibuat harus memiliki ketelitian yang baik sesuai dengan toleransi yang telah ditentukan. Selain itu mesin perkakas juga digunakan dalam industri rekayasa untuk menghasilkan komponen mesin dan peralatan yang berkualitas tinggi. Kualitas dari produk yang dihasilkan dapat diketahui dari spesifikasi produk yang didapatkan dalam proses produksi, yaitu ketelitian dimensi, ketelitian bentuk atau posisi, serta tingkat kekasaran produk yang dihasilkan.

1.2       Tujuan Penulisan
         Setiap penulisan memiliki tujuan agar materi yang akan dibahas lebih tertata rapi dan lebih terstruktur. Adapun tujuan dari penulisan ini sebagai berikut:
            1.  Mengetahui kelebihan dan kekurangan Abrasive Water Jet Machining dan Electrical Discharge Machining.


BAB II
LANDASAN TEORI


Abrasive Water Jet Machining (AWJM)



Abrasive Water Jet Machining (AWJM) adalah suatu mesin pemotong logam yang telah dikembang menjadi mesin dengan sistem kendali komputer (CNC), dimana gerakan pemotongannya ialah penembakan air bertekanan tinggi ke benda kerja yang mana dicampur dengan pasir abrasive. Sehingga ketika campuran ini menyentuh material kerja, terjadilah proses pemotongan logam akibat gesekan dan tekanan tinggi oleh air dan pasir abrasive tersebut. Teknologi Jet Air pemotong logam telah ada sejak awal 1970-an atau lebih. Prinsipnya menekan air dengan tekanan yang sangat tinggi, dan memungkinkan air untuk mengalir melalui suatu celah kecil yang biasanya disebut lubang pencekik (orifice). Air yang masuk ke inet tool biasanya bertekanan antara 20.000 sampai 60.000 Pounds Per Square Inch (PSI). Ini dipercepat melalui dinding kecil dilubang orifice yang biasanya berdiameter 0,18-0.4 mm. Ini menciptakan variasi  bentuk kecepatan yang sangat tinggi dari aliran air tersebut.

Elektrical discharge machining (EDM)


Elektrical discharge machinine (EDM)  adalah sebuah mesin dengan metode untuk menghilangkan bahan oleh serangkaian cepat lengkung berulang lucutan listrik di antara elektroda (alat potong) dan bagian pekerjaan, di hadapan medan. Electrical Discharge Machine (EDM) adalah suatu mesin perkakas Non Konvensional yang proses pemotongan material (material removal) benda kerjanya berupa erosi yang terjadi karena adanya sejumlah loncatan bunga api listrik secara periodik pada celah antara katoda (pahat) dengan anoda (benda kerja) di dalam cairan dielektric. Secara sederhana EDM merupakan serangkaian cepat lengkung antara dua buah elektroda (sebahagi alat pemotong) dan bagian pekerjaan di hadapan medan listrik yang energik.

Perbandingan Abrasive Water Jet Machining dengan Elektrical discharge machinine
Kelebihan dan Kekurangan Abrasive Water Jet Machining
Kelebihan
Kekurangan
  1. Proses pengerjaan lebih cepat
  2. Pemotongan awal dapat dilakukan di daerah manapun tanpa harus membuang lubang terlebih dahulu
  3. Tidak ada panas yang ditimbulkan
  4. Tidak ada defleksi yang ditimbulkan sehingga cocok untuk material fleksibel
  5. Dapat digunakan untuk pemotongan yang sangat presisi.
  6. Ramah lingkungan, tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan.
  7. Lebih ekonomis karena air dan bahan abrasive mudah di daur ulang.
  1. Biaya awal untuk pembelian water jet tinggi,namun untuk proses produksi selanjutnya bila dibandingkan dengan peralatan lain sangat murah,serta menghemat waktu pengerjaan.
  2. Perlu adanya perawatan khusus dan berkala,karena air yang dicampur dengan bahan abrasive dipaksa untuk melewati lubang yang sangat sempit sehingga butuh perhatian yang khusus agar peralatan dalam kondisi yang baik.


Kelebihan dan Kekurangan Elektrical discharge machinine
Kelebihan
Kekurangan
  1. Bentuk-bentuk yang kompleks tidak akan sulit untuk memproduksi dengan alat pemotong konvensional
  2. Handling benda kerja di atas mesin tidak rumit
  3. Tingkat kebisingan rendah
  4. Kemudahan dalam pembuatan elektroda
  5. Bahan keras toleransi sangat dekat
  6. Lembar kerja yang sangat kecil di mana alat pemotong konvensional dapat merusak bagian dari alat pemotong kelebihan tekanan.
  7. Tidak ada kontak langsung antara alat dan bekerja sepotong. Oleh karena itu bagian dan lemah lembut dapat bahan mesin dengan distorsi apa pun.
  1. Laju yang lambat removal material.
  2. Mesin EDM dan perlengkapannya masih relatif mahal
  3. Proses erosi benda sangat kecil, sehingga waktu operasinya relatif lama
  4. Mereproduksi sudut tajam pada benda kerja sulit karena memakai elektroda.
  5. Harus dioperasikan oleh operator yang tidak alergi terhadap cairan dielektrik
  6. Penggunaan mesin EDM dibatasi oleh ukuran tangki kerja penampung cairan dielektrik.




BAB III
KESIMPULAN


3.1        Kesimpulan
            Dari penjelasaan diatas kita dapat mengetahui bahwa ada keunggulan dan kekurangan dari masing - masing jenis mesin potong tersebut baik Abrasive Water Jet Machining maupun Electrical Discharge Machining. Untuk itu gunakan mesin sesuai dengan kebutuhan .

Referensi :


0 comments:

Post a Comment