BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Proses pemotongan logam atau yang lebih dikenal dengan
proses pemesinan merupakan salah satu proses yang sangat erat kaitannya dengan proses
produksi. Hal ini dikarenakan pembuatan komponen dari logam menggunakan mesin
perkakas (machine tools) sampai saat ini masih tetap merupakan proses yang
paling banyak digunakan (60% sampai dengan 80%) dibandingkan dengan jenis
proses lain, seperti proses pengelasan, pembentukan, pengecoran, dan metalurgi
serbuk. Mesin perkakas merupakan induk dari mesin-mesin lain. Mesin perkakas
tersebut akan digunakan untuk membuat komponen mesin perkakas itu sendiri
ataupun yang baru. Di mana mesin perkakas yang dibuat harus memiliki ketelitian
yang baik sesuai dengan toleransi yang telah ditentukan. Selain itu mesin
perkakas juga digunakan dalam industri rekayasa untuk menghasilkan komponen
mesin dan peralatan yang berkualitas tinggi. Kualitas dari produk yang dihasilkan
dapat diketahui dari spesifikasi produk yang didapatkan dalam proses produksi,
yaitu ketelitian dimensi, ketelitian bentuk atau posisi, serta tingkat
kekasaran produk yang dihasilkan.
1.2 Tujuan Penulisan
Setiap penulisan memiliki tujuan agar materi yang akan
dibahas lebih tertata rapi dan lebih terstruktur. Adapun tujuan dari penulisan
ini sebagai berikut:
1. Mengetahui
kelebihan dan kekurangan Abrasive Water
Jet Machining dan Electrical
Discharge Machining.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Abrasive Water Jet Machining (AWJM)
Abrasive Water Jet
Machining (AWJM) adalah suatu mesin pemotong
logam yang telah dikembang menjadi mesin dengan sistem kendali komputer
(CNC), dimana gerakan pemotongannya ialah penembakan air bertekanan tinggi
ke benda kerja yang mana dicampur dengan pasir abrasive. Sehingga
ketika campuran ini menyentuh material kerja, terjadilah proses pemotongan
logam akibat gesekan dan tekanan tinggi oleh air dan pasir abrasive tersebut. Teknologi
Jet Air pemotong logam telah ada sejak awal 1970-an atau
lebih. Prinsipnya menekan air dengan tekanan yang
sangat tinggi, dan memungkinkan air untuk mengalir
melalui suatu celah kecil yang biasanya disebut lubang
pencekik (orifice). Air yang masuk ke inet tool biasanya bertekanan
antara 20.000 sampai 60.000 Pounds Per Square Inch (PSI). Ini
dipercepat melalui dinding kecil dilubang orifice yang biasanya
berdiameter 0,18-0.4 mm. Ini menciptakan variasi bentuk kecepatan yang sangat tinggi dari aliran air tersebut.
Elektrical discharge machining (EDM)
Elektrical discharge
machinine (EDM) adalah sebuah mesin dengan metode
untuk menghilangkan bahan oleh serangkaian cepat lengkung berulang lucutan
listrik di antara elektroda (alat potong) dan bagian pekerjaan, di hadapan
medan. Electrical Discharge Machine (EDM) adalah suatu mesin
perkakas Non Konvensional yang proses pemotongan material (material removal)
benda kerjanya berupa erosi yang terjadi karena adanya
sejumlah loncatan bunga api listrik secara periodik pada celah antara katoda
(pahat) dengan anoda (benda kerja) di dalam cairan dielektric. Secara
sederhana EDM merupakan serangkaian cepat lengkung antara dua buah elektroda
(sebahagi alat pemotong) dan bagian pekerjaan di hadapan medan listrik yang
energik.
Perbandingan Abrasive Water Jet
Machining dengan Elektrical discharge machinine
Kelebihan dan Kekurangan Abrasive Water Jet
Machining
Kelebihan
|
Kekurangan
|
|
|
Kelebihan dan Kekurangan Elektrical
discharge machinine
Kelebihan
|
Kekurangan
|
|
|
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari
penjelasaan diatas kita dapat mengetahui bahwa ada keunggulan dan kekurangan
dari masing - masing jenis mesin
potong tersebut baik Abrasive
Water Jet Machining maupun Electrical
Discharge Machining. Untuk itu gunakan mesin sesuai dengan kebutuhan .
Referensi :
0 comments:
Post a Comment