BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang
menjadi penghantar energi dari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as,
roda dapat berputar dan menggerakkan kendaraan. Transmisi diperlukan karena
mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam kendaraan merupakan mesin
pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000
rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm. Sekarang
ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan
transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan
gabungan antara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan
terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan
merek-merek tertentu saja. Transmisi manual merupakan salah satu jenis
transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih
mudah. Untuk itu penulis mencoba untuk membandingkan antara transmisi manual
dan transmisi automatis agar pembaca lebih memahami perbedaannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Transmisi
Manual
Transmisi manual adalah
komponen mesin yang berfungsi untuk merubah kecepatan dan tenaga putar dari
mesin ke roda, sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Seperti
telah kita ketahui bahwa transmisi terdiri atas beberapa tingkat kecepatan,
salah satunya adalah sepeda motor atau mobil dengan 4 kecepatan. Bahkan ada
juga yang lebih dari 4 kecepatan, bahkan ada yang 5 sampai 6 kecepatan. Tujuan
perubahan tingkat kecepatan ini adalah untuk menghasilkan tenaga dan untuk
merubah laju kecepatan kendaraan. Seperti telah anda ketahui bahwa dalam
pengendaraan mobil dan motor setiap tingkat kecepatan memiliki fungsi yang
berbda dalam pengendaraannya. Untuk start awal kita selalu menggunakan
percepatan 1 atau gigi 1, lalu kita rubah kecepatannya secara bertahap sesuai
dengan situasi dan kebutuhan dalam pengendaraan.
Kecepatan tinggi
Prinsip kecepatan
tinggi atau menaikkan kecepatan adalah gigi besar memutarkan gigi kecil. Pada
gambar gigi yang besar memiliki 60 mata gigi dan gigi yang kecil memiliki 30
mata gigi. Gigi yang besar disini memegang peranan sebagai pemutar dan gigi
yang kecil sebagai gigi yang diputar. Jika gigi yang besar berputar 600 kali,
maka gigi yang kecil akan berputar 1200 kali. Untuk penaikkan kecepatan dari
600 kali menjadi 1200 kali yaitu dengan cara perhitungan:
Putaran yang dihasilkan
= (putaran gigi pemutar x jumlah mata gigi pemutar) : jumlah mata
gigi
diputar
=
(600 x 60) : 30
= 36000 : 30
= 1200
Kecepatan lambat
Prinsip kerja kecepatan
lambat adalah gigi kecil memutar gigi yang besar. Pada gambar gigi yangkecil
memiliki jumlah gigi sebanyak 20 mata, sementara gigi yang besar memiliki
jumlah mata gigi sebanyak 80 mata gigi. Gigi kecil memegang peranan sebagai
pemutar dan gigi yang besar sebagai gigi yang diputar. Jika gigi kecil berputar
100 kali, maka gigi yang besar akan berputar 25 kali. Untuk terjadi penurunan
kecepatan putaran dari 100 kali menjadi 25 kali yaitu dengan cara perhitungan:
Putaran yang dihasilkan
= (putaran gigi pemutar x jumlah mata gigi pemutar) : jumlah mata
gigi diputar
= (100 x 20) : 80
= 2000 : 80
= 25
Kenapa putaran lambat
menghasilkan tenaga yamg besar?
Perhatikan hasil
perhitungan pada putaran lambat. Putaran awal adalah 100 dan putaran hasil
adalah 25 atau bisa kita sederhanakan menjadi 4 :1. Ketahuilah bahwa putaran
mesin ini yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Sementara beban yang
akan diangkat adalah berat penumpang dan berat mobil atau motor. Pada contoh
kecepatan lambat diatas adalah dibutuhkan 4 kali untuk mengangkat 1 kali beban
dari kendaraan tersebut atau kita bisa ilustrasikan bahwa beban itu dicicil
selama 4 kali untuk 1 kali angkatan beban. Sementara pada contoh kecepatan
tinggi 60 kali putaran awal dan putaran hasilnya 1200 atau bisa kita
sederhanakan 1 : 2. Pada kecepatan tinggi dibutuhkan 1 kali untuk 2 kali
angkatan beban. Kalau kita ilustrasikan: untuk mengangkat 1 karung beras kita
membutuhkan 4 kali bolak balik untuk mengangkatnya secara dicicil sedikit –
sedikit, sehingga kita tidak terlalu capai mengangkatnya. Namun kerja kita
menjadi lambat, tapi kita tidak kepayahan dalam mengerjakannya, karena yang
diangkat tidaklah berat. Sementara pada kecepatan tinggi, kita mengangkat 2 karung
beras itu dalam waktu 1 kali bolak balik untuk mengangkatnya. Memang pekerjaan
menjadi lebih cepat, tapi tenaga yang kita keluarkan sangat besar, sehingga
kita mudah kepayahan atau kelelahan.
Pada mobil atau motor
gigi pemutar dihubungkan dengan as masuk transmisi atau input shaft transmisi,
jadi gigi yang pemutar mendapatkan tenaga putar dari mesin. Sementara gigi yang
diputar mendapat hubungan dengan output atau as keluaran dari transmisi.
Macam – macam transmisi
manual :
1. Transmisi
tipe sliding mesh
Aliran tenaga transmisi
roda gigi geser
Transmisi Tipe Sliding
Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan
cara menggeser langsung roda gigi input dan outputnya. Transmisi jenis ini
jarang digunakan, karna mempunyai kekurangan – kekurangan :
-
Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu
beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi
-
Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi
-
Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi
2. Transmisi
Tipe Constant Mesh
Transmisi Tipe Constant
Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya
memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros
input ke poros output. Transmisi jenis constant mesh anatar roda gigi input dan
output nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi output melalui mekanisme kopling
geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari
satu jenis.
Aliran tenaga transmisi roda gigi tetap
3. Transmisi
Tipe Sincro Mesh
Transmisi jenis
sincromesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (input) dan roda
gigi yang digerakkan (output). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis
sincromesh yaitu :
- Pemindahan
gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa menunggu waktu yang lama
- Suara
saat terjadi perpindahan gigi halus
- Memungkinkan
menggunakan berbagai jenis roda gigi
Mengenal Sincromesh
Sincromesh bersrti
menyinkronkan atau menyamakan. Sincromesh terdiri dari berbagai komponen yang
menjadi satu (unit) yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi input dan
output pada trasmisi.
Mekanisme sincromesh (hub
assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft ke
output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh
terdiri dari lima bagian, antara di antaranya adalah :
- Clutch
hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur) sehingga apabila
clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
- Hub
sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan
hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi
untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering
dan gigi kronis yang terpasang pada tiap – tiap gigi sikap.
- Sincromesh,
terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan
putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman
terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu
pemindah pada salah satu sikap.
- Shifting
key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh dan clutch
hub seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya
tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman
pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan sincromesh).
- Key
spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan
kearah hub sleeve.
Cara Kerja Sincromesh
Posisi netral
Saat posisi netral
mekanisme sincromesh tidak berhubungan dengan salah satu gigi tingkat, sehingga
tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke mekanisme sincromesh yang
berarti poros output ridak berputar (bebas).
Posisi pengereman
Jika hub sleeve digeser
kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman, sehingga kecepatan roda
gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah sesuai maka akan segera
terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sincromesh
Posisi menghubung
Pada akhir
langkahpengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat dengan mekanisme
sincromesh. Pada saat itu tenaga dari gigi tingkat dapat dihubungkan ke poros
output transmisi melalui mekanisme sincromesh.
Keuntungan dan kerugian transmisi manual
Keuntungan
|
Kerugian
|
· Akselerasi
lebih baik
|
· Membuat kaki
cepat pegal
|
· Teknik engine
brake dapat dilakukan
|
· Susah
dikendarai untuk pemula
|
· Bahan bakar
lebih irit
|
· Tidak nyaman
daat keadaan ramai atau macet
|
· Perawatan mobil
mudah
|
2. Transmisi
Matic
Transmisi Matic adalah
transmisi tanpa perpindahan roda gigi, jadi menggunakan pulley dan belt.
Istilah kerennya CVT (Continue Variable Transmision). CVT adalah suatu sistem
penyalur tenaga secara otomatis dengan bantuan gaya sentrifugal (gaya dorong
yang disebabkan oleh putaran).
Cara kerja CVT
Putaran bawah
(stationer) diameter yang dibentuk pulley primer lebih kecil dibanding puley
sekunder sehingga terjadi ratio yang ringan. Saat putaran menengah diameter
puley primer membentuk lingkaran yang sama besar dengan puley sekunder. Hal ini
terjadi karena gaya sentrifugal menyebabkan kedua dinding puley primer semakin
sempit. Proses ini akan terus berlanjut seiring putaran mesin yang semakin
meningkat sehingga saat putaran atas diameter yang dibentuk puley primer lebih
besar daripada puley sekunder.
“drive pulley = pulley
yang terhubung dengan crankshaft (mesinnya)”
“driven pulley = pulley
yang terhubung ke roda motor”
Sebenernya dasar
pemikiran CVT berasal dari sepeda. Pada sistem percepatan sepeda, apabila gear
dibagian depan kecil dan gear yang dibelakang besar, maka sepeda akan berjalan
lambat. Seperti gigi 1 pada kendaraan, begitu juga sebaliknya. Nah, sistem ini lah
yang di adopsi oleh CVT. Namun, bedanya CVT menggunakan sabuk yang sangat kuat
dan gear diganti dengan pulley yang bisa membesar dan mengecil ergantung dengan
gaya sentrifugal yang diterima pulley.
Jenis – jenis Kontruksi
Matic
Pada matic CVT umumnya
keluar dari kruk as di gear box sebelah kanan adalah ruang untuk rumah kopling
sentrifugal, sedangkan pada CV matic dan YCAT ruang ini dijadikan ruang untuk
CVT. Bentuknya memang tak sepanjang CVT pada skutik, dengan pulley berdiameter
lebih besar. Baru dari driven pulley terhubung ke final gear dan rantai yang
meneruskan transfer tenaga ke roda
Nah yang membedakan
diantara CV matic dan YCAT adalah kontruksi pendinginannya di CVT. Keduanya
sama – sama memiliki lubang masuk udara di drive pully, namun pada YCAT
dilengkapi dengan belali yang moncongnya terletak disebelah filter udara,
sedangkan CV matic belum menjelaskan posisi lubang masuknya udara, hanya ada
lubang di atas drive pulley. Sedangkan tempat keluarnya udara yang telah
melewati CVT sama – sama diatas drive pulley.
Keuntungan dan Kerugian
transmisi matic
Keuntungan
|
Kerugian
|
· Mudah
digunakan
|
· Biaya
perawatan mahal
|
· Tidak repot
|
· Boros bahan bakar
|
· Tidak capek
|
· Harga baru
yang mahal dan harga bekas yang
rendah
|
· Nyaman
digunakan saat keadaan jalan ramai dan macet
|
· Kebanyakan
tidak memiliki engine brake dan akselerasi kurang
|
3. Pengaplikasian
Transmisi Manual dan Matic pada Motor
Contoh pengaplikasian
transmisi maual sebagai berikut:
Contoh pengaplikasian
transmisi matic sebagai berikut:
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem transmisi dalam otomotif,
adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan
(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk
diteruskan ke penggerak akhir. Konversi
ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih
bertenaga, atau sebaliknya. Transmisi menggunakan roda gigi-roda gigi (gears)
dari rasio rendah ke tinggi untuk memaksimalkan torsi mesin sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada saat berkendara. Ada dua macam transmisi yaitu
manual dan otomatis. Pada transmisi manual yang digunakan adalah kopling dan
lock unlock berbagai macam set gear untuk mendapatkan rasio gigi yang berbeda.
Transmisi otomatis menggunakan torque converter dan planetary gears (roda gigi
satelit) yang dapat membuat satu set gear menghasilkan rasio gigi yang berbeda.
SUMBER :
0 comments:
Post a Comment