Mungkin bagi sebagian
orang pernah mendengar judul film Denias Senandung Diatas Awan. Bagaimana
tidak, film yang mengangkat realitas dalam masyarakat ini patut diacungi jempol.
Dengan mengangkat unsur kebudayaan, keindahan, dan juga pendidikan papua hanya
dalam satu film ini sangat menginspirasi bagi anak indonesia disaat banyaknya
film dengan tema horor dan pecintaan remaja. Film besutan sutradara John De
Rantau ini juga menampilkan beragam sisi budaya perjalanan hidup seorang
manusia papua, mulai dari upacara memakai koteka, upacara duka mandi Lumpur dan
potong jari.
Film Ini berdasarkan kisah nyata
dari seorang anak papua Yang bernama Janias yang kini bersekolah di Darwin, Australia.
Sosoknya ditransfer menjadi Denias. Denias berasal dari sebuah suku yang
tinggal di kaki gunung Jayawijaya yang selalu diselimuti kabut. Film ini pun
tak luput dari sorotan alam papua yang begitu memperlihatkan keindahannya.
Denias adalah sosok anak yang sama
pada anak seusianya, hanya saja danies memiliki tekat dan semangat yang kuat
dalam menuntut pendidikan, terlebih lagi danies di kelilingi oleh tiga orang
penyemangat dalam hidupnya. Orang perrtama itu adalah ibunya yang mengajar di
sekolah darurat, namun denias kehilangan ibunya yg meninggal akibat kebakaran
yang menimpa rumahnya. Pada malam sebelum kematiaan ibunnya, ia sempat berpesan
kepada danies “sekolahlah danies, kalau kamu pintar gunung pun takut sama kamu”
pesan inilah yang menjadi penyemangat danies untuk menuntut pendidikan. Pesan yang
sederhana namun memiliki perubahan yang besar.
Gurunya denias pun menjadi salah
satu dari tiga orang penyemangat, dimana gurunya pun sering memberikan semangat
kepada denias salah satunya dari cerita jack dan kacang polong, jack menanam
kacang polong dan keesokan harinya kacang polong itu pun tumbuh hingga ke atas
awan lalu jack pun menaiki pohon kacang itu hingga ia bisa melihat dunia.
Denias pun ingin seperti dalam cerita itu dimana kacang polong itu ibarat
pendidikan. Denias ingin mengejar pendidikan hingga bisa melihat dunia. Namun
banyak rintangan yang harus dihadapi
denias hingga denias pun nyaris putus asa. Terlebih lagi dengan kepulangan
gurunya ke tanah jawa karena istrinya yang sakit keras.
Moleo adalah sahabat denias yang
memberikan semangat pada denias, maleo sempat mengajari denias pengetahuan akan
kepulauan indonesia, maleo pun membuatkan puzzle peta kepulauan indonesia untuk
denias. Satu pesan penting yang diingat denias adalah sekolah bisa dilakukan
dimana saja. Maleo juga mengatakan dibalik gunung ada sekolah dengan fasilitas
yang bisa dijadikan tempat untuk denias meneruskan sekolahnya. Namun sayang
persahabatan mereka terpisah karena maleo di tugaskan di tempat lain.Satu
persatu orang di dekat denias pun menghilang dalam kehidupannya.
Hingga akhirnya denias pun kabur
dari rumah demi meneruskan pendidikannya dengan melewati hutan dan
sungai-sungai akhirnya denias pun menemukan tempat yang layak untuk
pendidikannya namun denias pun tak langsung diterima disana dikarenakan biaya
yg tidak mencukupi. Dengan kegigihannya dan kepandaiannya akhirnya denias bisa
diterima ditempat itu.
Dari cuplikan cerita ini film Denias
Senandung Diatas Awan sangat mengangkat pendidikan indonesia terlebih lagi
membawakan unsur kebudayaan papua yang sangat khas itu seperti upacara
memakai koteka, upacara duka mandi Lumpur dan potong jari. Ini menjadikan nilai
tambah disaat unsur kebudayaan pada perfilman indonesia sudah semakin pudar.
0 comments:
Post a Comment