Tahu dan tempe merupakan makanan yg
sering kita jumpai di berbagai daerah baik di kota maupun di pedesaan, hampir
seluruh rakyat di negeri ini pernah menyicipinya baik dari kalangan bawah
hingga kalangan atas sekalipun. Tahu tempe seakan-akan sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi masyarakat, selain harganya yg terjangkau dan mudah ditemui
diberbagai tempat juga mempunyai cita rasa yang tak kalah enak dengan makanan
lain.
Industri tahu dan tempe merupakan
industri kecil yang banyak tersebar di berbagai wilayah. Tempe dan tahu
merupakan makanan yang digemari oleh banyak orang. Akibat dari banyaknya
industri tahu dan tempe, maka limbah hasil proses pengolahan banyak membawa
dampak terhadap lingkungan sekitanya. Limbah dari pengolahan tahu dan tempe
mempunyai kadar BOD sekitar 5.000 – 10.000 mg/l, COD 7.000 – 12.000 mg/l.
Air banyak digunakan sebagai bahan
pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya. Akibat dari besarnya
pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan tempe, limbah yang dihasilkan juga
cukup besar. Besarnya beban pencemaran yang ditimbulkan menyebabkan gangguan
yang cukup serius terutama untuk perairan disekitar industri tahu dan tempe.
Gejala umum pencemaran lingkungan
akibat limbah pabrik industri pangan (jangka pendek)
1. Air
sungai atau air sumur sekitar lokasi industri tercemar, yang semula
berwarna jernih, berubah menjadi keruh dan berbau busuk, sehingga tidak layak
dipergunakan lagi oleh warga masyarakat sekitar untuk mandi, mencuci, apalagi
untuk bahan baku air minum.
2. Ditinjau
dari segi kesehatan, kesehatan warga masyarakat sekitar dapat timbul penyakit
dari yang ringan seperti gatal-gatal pada kulit sampai yang berat berupa cacat
genetic pada anak cucu dan generasi berikut.
3. Terjadinya
penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri.
4. Kelangkaan
air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di musim
penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat
merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak.
5. Temperatur
udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah .
6. Terjadi
peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu.
Limbah industri pangan dapat
menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar
karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia
yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Air buangan (efluen) atau
limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD)
tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan
insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya
menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian
ikan dan biota perairan lainnya.
Kondisi pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh sektor industri berpengaruh besar terhadap kondisi pencemaran
di Indonesia. Saya sangat berharap agar para pelaku industri mulai melakukan
perbaikan dan pembenahan dalam hal pembuangan limbah sehingga kegiatan industri
dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Upaya-upaya yang Perlu Kita Lakukan
untuk Selamatkan Lingkungan Hidup
1. Mempelajari
dan mengetahui pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan. Hal ini
sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu
dan tuntas.
2. Para
penegak hukum perlu diberi pengetahuan sebesar-besarnya tentang permasalahan
pencemaran lingkungan ini.
3. Membuat
dan melaksanakan dengan baik peranturan UU tentang Lingkungan Hidup.
4. Sadar
akan keharusan menjaga Lingkungan mulai dari diri sendiri, hal yang kecil, dan
Sekarang juga.
Referensi :