Ari Gunawan My Knowladge

Saturday, 10 October 2015

DAMPAK LIMBAH PABRIK TAHU TEMPE TERHADAP LINGKUNGAN



Tahu dan tempe merupakan makanan yg sering kita jumpai di berbagai daerah baik di kota maupun di pedesaan, hampir seluruh rakyat di negeri ini pernah menyicipinya baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas sekalipun. Tahu tempe seakan-akan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, selain harganya yg terjangkau dan mudah ditemui diberbagai tempat juga mempunyai cita rasa yang tak kalah enak dengan makanan lain.

Industri tahu dan tempe merupakan industri kecil yang banyak tersebar di berbagai wilayah. Tempe dan tahu merupakan makanan yang digemari oleh banyak orang. Akibat dari banyaknya industri tahu dan tempe, maka limbah hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan sekitanya. Limbah dari pengolahan tahu dan tempe mempunyai kadar BOD sekitar 5.000 – 10.000 mg/l, COD 7.000 – 12.000 mg/l.

Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan tempe, limbah yang dihasilkan juga cukup besar. Besarnya beban pencemaran yang ditimbulkan menyebabkan gangguan yang cukup serius terutama untuk perairan disekitar industri tahu dan tempe.


Gejala umum pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik industri pangan (jangka pendek)

1.      Air sungai  atau air sumur sekitar lokasi industri  tercemar, yang semula berwarna jernih, berubah menjadi keruh dan berbau busuk, sehingga tidak layak dipergunakan lagi oleh warga masyarakat sekitar untuk mandi, mencuci, apalagi untuk bahan baku air minum. 

2.      Ditinjau dari segi kesehatan, kesehatan warga masyarakat sekitar dapat timbul penyakit dari yang ringan seperti gatal-gatal pada kulit sampai yang berat berupa cacat genetic pada anak cucu dan generasi berikut.

3.      Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri.

4.      Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak.

5.      Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah .

6.      Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu.

Limbah industri pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

Kondisi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sektor industri berpengaruh besar terhadap kondisi pencemaran di Indonesia. Saya sangat berharap agar para pelaku industri mulai melakukan perbaikan dan pembenahan dalam hal pembuangan limbah sehingga kegiatan industri dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.

Upaya-upaya yang Perlu Kita Lakukan untuk Selamatkan Lingkungan Hidup

1.      Mempelajari dan mengetahui pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan. Hal ini sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas.

2.      Para penegak hukum perlu diberi pengetahuan sebesar-besarnya tentang permasalahan pencemaran lingkungan ini.

3.      Membuat dan melaksanakan dengan baik peranturan UU tentang Lingkungan Hidup.

4.      Sadar akan keharusan menjaga Lingkungan mulai dari diri sendiri, hal yang kecil, dan Sekarang juga.

Referensi :